Senin, 22 Oktober 2012

Obat Patah Hati

Patah hati atau bahasa kerennya broken heart itu bisa karena dua hal, diputusin pacar atau ditolak saat ngelamar. Tapi kalo dilihat pergaulan zaman sekarang, sebab patah hati kebanyakan adalah karena pacaran. Dan pacaran adalah gaul yang salah total. Kalo dilihat dari segi apapun, pacaran lebih banyak bikin kesel hati daripada suka hati. Status hubungan pasangan ini ga jelas, ga sah dan yang pasti ga serius. Malah ga sedikit juga sampe melakukan hal-hal yang ga ga, misalnya aja sex pra nikah dengan dalih kesetiaan. Hayo ngaku!!

Ketika para aktivis pacaran itu ditanya tentang keseriusan mereka untuk merit, mereka pasti bilang, “Lihat aja nanti deh, yang sekarang kita jalanin aja dulu.” Kok mau sih digombalin sama pacar kamu? Apalagi mereka masih mengenakan putih-abu abu, putih biru dan ada juga yang putih merah, mana bisa mau dan siap nikah cepet-cepet. Artinya kamu itu sudah sejak awal bikin peluang besar untuk putus dan berlinangan air mata. Iya kan?
Sedangkan Islam ga pernah ngajarin yang namanya aktifitas pacaran. Dan itu berarti Islam memperkecil volume patah hati yang memang perih banget kalo dirasakan.

Buat yang gagal melamar, bukannya aktifitas yang kamu lakukan itu salah. Mungkin pasangan yang menolak kamu ajak menikah, memang pasangan buat kamu dan bukan jodoh kamu. Mungkin dia hanya pelangi indah yang cuma hanya sesaat menghiasi bumi, dia bukan bulan yang selalu setia menemani bumi dalam mengitari matahari. Duile puitis banget ya. Dan jangan lupa Allah Ta’ala berfirman, artinya : “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).” (QS. An Nuur: 26)

Resep patah hati

Kalo kamu sudah terlanjur patah hati, karena diputusin sama pacar atau mutusin pacar setelah baca buletin ini (Amiin!). Atau karena lamaranmu ditolak oleh akhwat atau ikhwan yang kamu incer, jangan gelap mata, keep positive thinking. Seperti kata iklan tipi, ambil enaknya aja ya. Kamu masih bisa memilih apa yang akan kamu lakukan kemudian. Dan itu terserah kamu, positif atau negatif.

Kita ngasih alternatif, kalo obat hati itu ada lima, maka obat patah hati juga ada lima :

1. Jangan mendramatisir keadaan
Kalo lagi patah hati, ga perlu terlarut sampe dalem banget. Hindari suasana yang membuat kamu menjadi mellow atau melankolis. Ga usah deh ndengerin lagu-lagu dengan tema patah hati,Baca aja Al Qur’an.

2. Jangan Putus Asa
Sikap putus asa dari rahmat Allah inilah yang Allah sifatkan kepada orang-orang kafir dan orang-orang yang sesat. Allah berfirman, “Mereka menjawab, ‘Kami menyampaikan berita gembira kepadamu dengan benar, maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa’. Ibrahim berkata, ‘Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Rabb-Nya, kecuali orang-orang yang sesat’.” (QS. Al Hijr: 55-56)
Dan juga firman-Nya, “Wahai anak-anakku, pergilah kamu, maka carlah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir.” (QS. Yusuf: 87).
Selain itu, berputus asa dari rahmat Allah juga termasuk salah satu diantara dosa-dosa besar. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika ditanya tentang dosa-dosa besar beliau menjawab, “Yaitu syirik kepada Allah, putus asa dari rahmat Allah, dan merasa aman dari makar/adzab Allah.” (HR. Ibnu Abi Hatim, hasan)

3. Jangan malah menyendiri
Kamu jangan menyendiri.
Cari teman-teman yang bisa ngasih masukan dan support yang bisa bikin kita bangkit lagi, bukan yang malah menjerumuskan. Bukannya patah hati malah hilang, malah numpuk kayak TPA sampah.

4. Perbanyak kegiatan positif
Bayang-bayang itu semakin sering nongol apabila kita sering bengong. Biar ga sering bengong, kita harus sering bergerak. Lari marathon bisa. Nyangkul di sawah boleh. Hehehehe becanda. Kegiatan yang paling positif adalah mengaji Al Qur’an dan belajar tentang Islam, lalu gabung dengan aktifitas dakwah. Insya Allah bisa ngelupain pahitnya patah hati, karena Islam itu lebih keren dari yang kita duga.

5. Bersyukur, berusaha dan doa
Kalau kamu putus dari pacar, itu berarti terbebas dari perbuatan mendekati zina. Kamu harus bersyukur! Kalo memang sudah siap nikah, nikah aja ngapain pacaran. Buktiin kamu serius. Kalo belum siap, ya jangan dipaksain nikah. Buat kamu yang ditolak saat melamar, itu tandanya Allah ngasih tahu bahwa akhwat/ikhwan itu ga matching sama kamu. Anda belum beruntung. Coba lagi. Dan jangan lupa berdoa karena Allah pasti akan kasih jalan keluar yang terbaik buat kamu. Pasti deh! (di)

Sumber: ISLAMUDA
===============

Ibnu Qayyim rahimahullâh tentang cinta yang terpuji:

“Cinta yang terpuji adalah cinta yang memberikan manfaat kepada orang yang merasakan cinta itu untuk kebahagiaan dunia dan akhiratnya. Cinta inilah yang menjadi asas kebahagiaan. Sedangkan cinta bencana adalah cinta yang membahayakan pelakunya di dunia maupun akhirat dan membawanya ke pintu kenistaan serta menjadikannya asas penderitaan dalam jiwanya.”

Sumber : http://islamdiaries.tumblr.com/post/33829394761/obat-patah-hati

Sabtu, 06 Oktober 2012

Ciri – Ciri Laki – Laki Yang Shaleh Dan Wanita Yang Shalehah Menurut Sifat Dan Akhlaknya

ALLAH Subhana wa Ta’ala Berfirman :
dengan ikhlas kepada Allah, tidak mempersekutukan sesuatu dengan Dia. Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh. Al-Hajj : 031. 

Dalam sebuah riwayat oleh Muaz bin Jabal ra., ia berkata:
Aku pernah membonceng Nabi saw, yang memisahkan antara aku dan beliau hanyalah bagian belakang pelana. Beliau bersabda: Hai Muaz bin Jabal. Aku menyahut: Ya, Wahai utusan Allah, aku siap menerima perintah. Kemudian berjalan sejenak, kemudian beliau bersabda lagi: Hai Muaz bin Jabal. Aku menyahut: Ya, wahai utusan Allah, aku siap menerima perintah. Kemudian berjalan sejenak, kemudian beliau kembali memanggil: Hai Muaz bin Jabal. Aku pun menyahut: Wahai utusan Allah, aku siap menerima perintah. Beliau bersabda: Tahukah engkau, apa hak Allah atas para hamba? Aku menjawab: Allah dan Rasul-Nya lebih tahu. Beliau bersabda: Hak Allah atas para hamba, yaitu mereka beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu. Setelah berjalan sesaat, beliau memanggil lagi: Hai Muaz bin Jabal Aku menjawab: Ya, wahai utusan Allah, aku siap menerima perintah. Rasulullah saw. bertanya: Tahukah engkau apa hak hamba atas Allah, bila mereka telah memenuhi hak Allah? Aku menjawab: Allah dan Rasul-Nya lebih tahu. Rasulullah saw. bersabda: Allah tidak akan menyiksa mereka
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 43
Dan adalah mereka memiliki cirri-ciri sebagai berikut :

MENURUT  AKHLAK
Akhlak adalah sesuatu yang adanya didalam diri seorang hamba menurut pola pikir serta cara berpikirnya, bagaimana akalnya dapat  berfadeh tat kala ia hendak mengambil keputusan, menghadapi masalah dan sebagainya hingga iapun menunjukkannya keluar dirinya kepada orang – orang disekitarnya. 

1.  Mencintai Sesama Muslim
ALLAH Subahan wa Ta’ala Berfirman :
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka ruku` dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mu’min). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar. Al-Fath : 29
Dan Sabda Beliau Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam :
Dari Abu hamzah , anas bin malik ra. menerangkan bahwa rasulullah saw bersabda, “tidak sempurna iman seseorang diantara kalian sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri (HR bukhari dan muslim)

 2. Berpegang Teguh Pada Kebaikan
 Tiadalah baginya kemaksiatan dan dosa-dosa besar, melainkan hanya dosa-dosa kecil sedang tiap-tiap manusia tiadalah yang mampu untuk luput dari dosa kecil. Bahwasanya ia senantiasa berpegang teguh pada kebaikan dan senantiasa menjauhi maksiat yang hanya akan mendekatkan dirinya pada murka ALLAH.

  3. Suka Menasehati dan Dinasehati Pada Kebenaran
 ALLAH Subahana wa Ta’ala Berfirman :
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

    4. Suka Instropeksi Diri
Mencari – cari aib lagi kesalahan orang lain amatlah mudah, sedang ia tiadalah perlu dan tidak pula berkenan mencari kesalahannya sendiri agar ia memperbaikinya, dan demikianlah yang tersirat adanya dikalangan manusia dari kebanyakan. Sedang pada diri orang saleh lagi salehah itu adalah sebaliknya, lebih menyukai mencari kesalahan sendiri kemudian memperbaikinya.
ALLAH Ta’ala Berfirman :
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. Al-Hujuraat : 012.

   5. Penyantun
Dan tidaklah ia merugikan orang lain dengan perkataan dan perbuatannya, melainkan jikalaulah orang lain dalam keadaan susah lagi pilu hatinya, melainkan dialah yang pertama memberi santunan dengan sedayamampunya baik dengan harta maupun hanya lisannya.

   6. Suka Bersedekah
Firman ALLAH Ta’ala :
Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa. Al-Baqarah : 276.
(yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap ta`at, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur. Ali-Imraan:17

7.    Menjaga Lisan
Dari Mu’adz bin jabal, ra, IA berkata,
“Aku pernah berkata;wahai rasulullah beritahukan kepadaku amal yang dapat memasukan kedalam surga dan menjauhkan dari neraka“
beliau menjawab”Engkau menanyakan sesuatu yang besar , namun hal itu menjadi ringan bagi siapa saja yang diringankan oleh Alloh Swt. Kamu menyembah Allah  dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, berpuasa ramadhan dan berhaji ke baitullah;
kemudian beliau bersabda ‘inginkah engkau kuberitahukan mengenai pintu-pintu kebaikan?
Puasa adalah perisai, shadaqah itu menghapus kesalahan sebagaimana air dapat menghapus api, dan shalatnya seseorang di tengah malam “kemudian beliau membaca surat As sajdah ayat 16, (tatajaafaa junuubuhum ‘ani almadaaji’i yad’uuna rabbahum khawfan wathama’an wamimmaa razaqnaahum yunfiquuna) (Lambung-lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa kepada tuhannya dengan harap-harap cemas)
Kemudian beliau bersabda’inginkah kalian kuberitahukan pokok dari segala urusan dan puncak mahkotanya ?” Aku menjawab,”ingin, wahai rasulullah,; beliau bersabda, ;pokok dari segala urusan adalah  Islam , tiangnnya adalah shalat, dan puncaknya adalah jihad.
Lalu beliau bersabda; maukah kalian kuberitahu kunci dari semua itu ‘? Aku menjawab “mau , wahai rasulullah, maka beliau menunjukan lidahnya seraya bersabda, “kendalikan ini” Aku bertanya,” wahai nabiyullah apakah kami akan diminta pertanggunghawaban dengan apa yang kami katakan ? beliau bersabda,”Celakalah engkau hai Mu’adz, Bukankah yang menjerumuskan manusia kedalam api neraka dengan wajah tersungkur adalah akibat lidah mereka ?(HR Tirmidzi dan dia mengatakan ini adalah hadist hasan )

 8.    Suka Memaafkan
dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi ma`af. Asy-Syuura: 037.

MENURUT SIFAT

1.    Bersifat Malu
Abu mas’ud uqbah bin amr al-anshari al badri ra, berkata, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda; “sesungguhnya sebagian dari apa yang telah dikenal orang dari perkataan kenabian yang pertama ialah,” bila engkau tidak malu (Berbuat Dosa) maka berbuatlah sekehendak hatimu (HR Bukhari)

2.    Ikhlas
Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar. An-Nisaa’ : 146

3.    Selalu Bersyukur
Jika ia beroleh lebih senantiasalah ia bersyukur pada ALLAH, jika ia beroleh kurang maka iapun tetap bersyukur dan hanya memohon karunia ALLAH di hari yang lain.
Firman ALLAH Ta’ala :
Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. Ali-Imran : 145

4. Sabar
Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. Al-Baqarah : 153
kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar. Huud:11

5.    Bertawakkal
Artinya ialah berserah diri sepenuhnya kepada ALLAH lagi rela atas apa-apa yang dikehendaki ALLAH atas dirinya.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada ALLAH lah mereka bertawakkal. Al-Anfal : 2

6.    Adil
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. An-Nahl: 90

7.    Shiddiq
Yaitu senantiasa berperilaku yang benar dalam kesehariannya, lagi senantiasa benar dalam perkataan dan perbuatannya, serta menjauhkan diri dari berkata dusta, tipu daya, serta perkataan dan perbuatan yang merugikan orang lain.

8.    Tafakkur Dan Bertaubat
Yaitu memikirkan lagi mengakui serta menyesali atas sekalian dosa dan kesalahan yang pernah ia perbuat hingga kemudian iapun segera bertaubat atas dosa-dosanya itu.
ALLAH Subahana wa Ta’ala Berfirman :
Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Al-Baqarah : 17

9.    Mengendalikan Diri Dari Amarah
Ialah suatu sifat yang disukai syaithan atas diri-diri yang tiada mampu mengendalikan dirinya dari amarah, marah adalah suatu sifat yang amat keji bagi manusia.
Dalam sebuah riwayat dikisahkan, bahwa salah seorang sahabat Rasulullah sedang diuji keimanan dan kesabarannya, hingga hampirlah daripadanya seorang penguji yang tiada ia kenal. Pada awalnya iapun bersabar ketika si penguji itu menguji kesabarannya dengan mendebatinya, hingga kedua kali iapun bersabar. Namun kemudian hampirlah daripadanya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, iapun bersuka ria menyambut kedatangan beliau dan berkata: “apakah gerangan akan kedatanganmu wahai Rasul ALLAH..?”, belumlah sampai Rasulullah menjawab lalu si penguji itupun kembali mendebatinya hingga marahlah ia sejadi-jadinya oleh karena tamu agung (Rasulullah) yang tengah berkunjung daripadanya. Melihat hal yang sedemikian itu rasulullahpun beranjak dari tempat beliau berdiri, hingga sahabat yang tengah di uji itu betapa terkejut karenanya lalu menghampiri Rasulullah dan berkata. “Mengapakah engkau beranjak ya Rasulullah, sedang engkau belum mengucapkan satu patah kata sekalipun?” Lalu Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya..aku melihat banyak malaikat menghampirimu ketika engkau menahan amarahmu. Namun ketika
Engkau meluapkan amarahmu..sungguh aku melihat malaikat-malaikat itupun beranjak pergi melainkan digantikan oleh syaithan yang mengerumunimu.
Dari Abu hurairah ra. menerangkan bahwa ada seseorang lelaki berkata kepada Nabi Saw, ” berilah aku nasihat ‘ beliau menjawab” jangan marah, maka diulanginya bertanya beberapa kali , kemudian nabi bersabda,”jangan marah “(HR Bukhari)

10. Tawadhu dan Tidak Takabbur
Tawadhu Ialah sifat yang kiranya menunjukkan keluasan akal dan kebaikan pandangannya, sedang Takabbur ialah sifat yang amat buruk yang menunjukkan sifat yang keji lagi berlebih-lebihan adanya atas tiap-tiap sesuatu barang kehendaknya.
ALLLAH Subhana wa Ta’ala Berfirman :
kepada Fir`aun dan pembesar-pembesar kaumnya, maka mereka ini takabur dan mereka adalah orang-orang yang sombong. Al-Mu’minun : 46
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. Al-Baqarah : 34

11. Bijaksana
Ia adalah salah satu sifat yang hendaknya dimiliki oleh tiap-tiap pemimpin sebab ia tidak merugikan pihak manapun dalam mengambil keputusannya. Oleh karena tiap-tiap manusia adalah pemimpin, Seorang ayah adalah pemimpin bagi keluarganya ( Istri dan anak-anaknya), sedang seorang Ibu adalah pemimpin bagi anak-anaknya, seorang kakak adalah pemimpin bagi adik-adiknya, hingga kemudian menjadi pemimpin didaerah tinggalnya, pemimpin di kotanya,hingga pemimpin negaranya, sedang tiap-tiap pemimpin kelak akan dimintai pertanggung jawabannya.

12. Jujur
Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya. Dan telah dihalalkan bagi kamu semua binatang ternak, terkecuali yang diterangkan kepadamu keharamannya, maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan dusta. Al-hajj:30
Dan jika kamu khawatir akan (terjadinya) pengkhianatan dari suatu golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat. Al-Anfal : 58

13. Rendah Hati
Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik. Al-Furqaan : 63

14. Ta’at
Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan. An-Nuur : 52.

15. Zuhud
Yaitu lebih mengutamakan kehidupan akhirat yang kekal abadi daripada sekalian perkara dunianya yang sifatnya hanya sementara. Dan kehidupan dimuka bumi hanya ia jadikan sebagai tempat untuk mempersiapkan bekal menuju akhirat, karena kehidupan didunia hanyalah suatu kenikmatan yang memperdaya dan kampung akhirat adalah lebih baik bagi orang – orang yang taqwa.

Sumber: http://tausyah.wordpress.com/2012/03/18/ciri-ciri-laki-laki-yang-shaleh-dan-wanita-yang-shalehah-menurut-sifat-dan-akhlaknya-serta-nikmat-dan-karunia-allah-atas-diri-diri-yang-saleh-lagi-salehah/

Sebab wanita disika di Neraka

Abdullah Bin Masud r.a. meriwayatkan bahwa Nabi s.a.w. bersabda: “Apabila seorang wanita mencucikan pakaian suaminya, maka Allah s.w.t. mencatat baginya seribu kebaikan,
dan mengampuni dua ribu kesalahannya, bahkan segala sesuatu yang disinari sang surya akan memintakan ampunan baginya, dan Allah s.w.t. mengangkat seribu derajat untuknya.” (H.R. Abu mansur didalam kitab masnadil firdaus)
Ali r.a. meriwayatkan sebagai berikut: Saya bersama-sama Fathimah berkunjung kerumah Rasulullah, maka kami temui beliau sedang menangis. Kami bertanya kepada beliau: “Apakah yang menyebabkan engkau menangis wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Pada malam aku di Isra’kan ke langit, saya melihat orang-orang yang sedang mengalami penyiksaan, maka apabila aku teringat keadaan mereka, aku menangis.” Saya bertanya lagi, “Wahai Rasulullah apakah engkau lihat?” Beliau bersabda:
  1. Wanita yang digantung dengan rambutnya dan otak kepalanya mendidih.
  2. Wanita yang digantung dengan lidahnya serta tangan dicopot dari punggungnya, aspal mendidih dari neraka dituang ke kerongkongnya.
  3. Wanita yang digantung dengan buah dadanya dari balik punggungnya, sedang air getah kayu Zakum dituangkan ke kerongkongnya.
  4. Wanita yang digantung, diikat kedua kaki dan tangannya kearah ubun-ubun kepalanya, serta dibelit dan dibawah kekuasaan ular dan kala jengking.
  5. Wanita yang memakan badannya sendiri, serta dibawahnya tampak api yang berkobar-kobar dengan hebatnya.
  6. Wanita yang memotong-motong badannya sendiri dengan gunting dari neraka.
  7. Wanita yang bermuka hitam serta dia makan usus-ususnya sendiri.
  8. Wanita yang tuli, buta dan bisu didalam peti neraka, sedang darahnya mengalir dari lubang-lubang badannya (hidung, telinga, mulut) dan badannya membusuk akibat penyakit kulit dan lepra.
  9. Wanita yang berkepala seperti kepala babi dan berbadan himmar (keledai) yang mendapat berjuta macam seksaan.
  10. Wanita yang berbentuk anjing, sedangkan beberapa ular dan kala jengking masuk melalui duburnya atau mulutnya dan keluar melalui duburnya, sedangkan malaikat sama-sama memukuli kepalanya dengan palu dari neraka.
Maka berdirilah Fatimah seraya berkata, “Wahai ayahku, biji mata kesayanganku, ceritakanlah kepadaku, apakah amal perbuatan wanita-wanita itu.” Rasulullah s.a.w. bersabda: “Hai Fatimah, adapun tentang;
  1. Wanita yang digantung dengan rambutnya kerana tidak menjaga rambutnya (dijilbab) dikalangan laki-laki.
  2. Wanita yang digantung dengan lidahnya, karena dia menyakiti hati suaminya, dengan kata-katanya. “Kemudian Nabi s.w.a. bersabda: “Tidak seorang wanita pun yang menyakiti hati suaminya melalui kata-kata, kecuali Allah s.w.t. akan membuat mulutnya kelak dihari kiamat selebar tujuh puluh dzira kemudian akan mengikatkannya dibelakang lehernya”.
  3. Adapun wanita yang digantung dengan buah dadanya, karena dia menyusui anak orang lain tanpa seizin suaminya.
  4. Adapun wanita yang diikat dengan kaki dan tanganya itu, karena dia keluar rumah tanpa seizin suaminya, tidak mandi wajib dari haid dan dari nifas (keluar darah setelah melahirkan).
  5. Adapun wanita yang memakan badannya sendiri, karena dia bersolek untuk dilihat laki-laki lain serta suka membicarakan aib orang lain.
  6. Adapun wanita yang memotong-motong badannya sendiri dengan gunting dari neraka, dia suka menonjolkan diri (ingin terkenal) dikalangan orang banyak, dengan maksud supaya mereka (orang banyak) itu melihat perhiasannya, dan setiap orang yang melihatnya jatuh cinta padanya, karena melihat perhiasannya.
  7. Adapun wanita yang diikat kedua kaki dan tangannya sampai keubun-ubunnya dan dibelit oleh ular dan kalajengking, karena dia mampu untuk mengerjakan sholat dan puasa, sedangkan dia tidak mau berwudhu dan tidak sholat dan tidak mau mandi wajib.
  8. Adapun wanita yang kepalanya seperti kepala babi dan badannya seperti keledai (himmar), karena dia suka mengadu-domba serta berdusta.
  9. Adapun wanita yang berbentuk seperti anjing, karena dia ahli fitnah serta suka marah-marah pada suaminya.
Dalam sebuah hadis Nabi s.a.w. bersabda: empat jenis wanita yang berada di syurga dan empat jenis wanita yang berada di neraka dan beliau menyebutnya di antara empat jenis perempuan yang berada di syurga ialah:
  1. Perempuan yang menjaga diri dari berbuat haram lagi berbakti kepada Allah dan suaminya.
  2. Perempuan yang banyak keturunannya lagi penyabar serta menerima dengan senang hati dengan keadaan yang serba kekurangan (dalam kehidupan) bersama suaminya.
  3. Perempuan yang bersifat pemalu, dan jika suaminya pergi maka ia menjaga dirinya dan harta suaminya, dan jika suaminya datang ia mengekang mulutnya dari perkataan yang tidak layak kepadanya.
  4. Perempuan yang ditinggal mati oleh suaminya dan ia mempunyai anak-anak yang masih kecil, lalu ia mengekang dirinya hanya untuk mengurusi anak-anaknya dan mendidik mereka serta memperlakukannya dengan baik kepada mereka dan tidak bersedia kawin karena khawatir anak-anaknya akan tersia-sia (terlantar / terbiar)”
Kemudian Nabi s.a.w. bersabda: Dan adapun empat jenis wanita yang berada di neraka ialah:
  1. Perempuan yang jelek (jahat) mulutnya terhadap suaminya, jika suaminya pergi, maka ia tidak menjaga dirinya dan jika suaminnya datang ia memakinya (memarahinya).
  2. Perempuan yang memaksa suaminya untuk memberi apa yang ia tidak mampu.
  3. Perempuan yang tidak menutupi dirinya dari kaum lelaki dan keluar dari rumahnya dengan menampakkan perhiasannya dan memperlihatkan kecantikannya (untuk menarik perhatian kaum lelaki).
  4. Perempuan yang tidak mempunyai tujuan hidup kecuali makan, minum dan tidur dan ia tidak senang berbakti kepada Allah, RasulNya dan suaminya. Oleh karena itu seorang perempuan yang bersifat dengan sifat-sifat (empat) ini, maka ia dilaknat termasuk ahli neraka kecuali jika ia bertaubat”
Diceritakan dari isteri Khumaid As-sa-idiy bahawa ia datang kepada Nabi s.a.w. lalu berkata: “Hai Rasulullah sesungguhnya aku senang mengerjakan sholat bersamamu”. Beliau berkata: “Aku mengerti bahwa engkau senang mengerjakan sholat bersamaku, akan tetapi sholatmu di tempat tidurmu itu lebih baik dari pada sholatmu dikamarmu dan sholatmu dikamarmu lebih baik dari sholatmu dirumahmu dan sholatmu dirumahmu lebih baik daripada sholatmu di mesjidku”. (Bagi lelaki sangat dituntut sembahyang berjamaah di mesjid) Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya yang lebih disukai sholatnya perempuan oleh Allah ialah yang dilakukan pada tempat yang amat gelap dirumahnya”. Diceritakan dari Aisyah r.a.: “Pada suatu ketika Rasulullah s.a.w. duduk di masjid, tiba-tiba masuklah seorang perempuan dari suku Muzainah yang memakai pakaian yang terseret-seret ditanah untuk perhiasan pada dirinya di dalam masjid”. Maka Nabi s.a.w. bersabda: “Wahai manusia laranglah isteri-isterimu dari memakai perhiasan dan memperindah gaya berjalan di dalam masjid. Karena sesungguhnya kaum Bani Israil itu tidak dilaknat hingga mereka memberi pakaian isteri-isteri mereka dengan pakaian perhiasan dan mereka berjalan dengan gaya sombong di dalam masjid”. Ibnu Abas r.a. meriwayatkan juga bahwa Nabi s.a.w. bersabda: “Apabila seorang wanita keluar rumahnya dengan mempesolek dirinya serta memakai bau-bauan (sedang suaminya ridha akan berbuatan yang demikian itu), maka dibangunkan untuk suaminya pada setiap langkahnya sebuah rumah di neraka.” Sabda Rasulullah s.a.w. lagi yang bermaksud: “Jihad seorang wanita ialah taatkan suami dan menghiaskan diri untuknya” Isteri tidak wajib taat suruhan dan arahan suami, apabila suruhan dan arahan itu bertentangan dengan hukum Allah s.w.t. Imam Al-Ghazali menegaskan: “Seorang isteri wajib mentaati suami sepenuhnya dan memenuhi segala tuntutan suami dari dirinya sekiranya tuntutan itu tidak mengandungi maksiat.”
Wallahu A’lam bishawab

Sumber: http://meynida.wordpress.com/kisah-teladan/golongan-wanita-yg-disiksa-dalam-neraka/

Jumat, 05 Oktober 2012

Indahnya Cinta Karena ALLAH

Assallamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Ketika engkau bertanya, mengapa aku memilihmu ?
Aku menjawab, karena agamamu.

ketika engkau bertanya, cukupkah hanya itu ?
Aku menjawab, adakah yang lebih utama dari itu ?

Mungkin alasanku terlalu sederhana.
Namun ku yakin engkau kan tahu, betapa mahal harganya.
Bahwa hal itu adalah sebuah kebenaran.
Bahwa alasan itu adalah sebuah kejujuran.
Bahwa sederhana itu adalah sebuah perjuangan.

Aku memilihmu tuk menjadi yang halal bagiku.
Bukan adu gengsi atau mengikuti trend masa kini.
Bukan untuk jadi pacar atau lebih dari teman.
Bukan untuk menemaniku jalan-jalan atau makan-makan.

Engkau mungkin kecewa,
Engkau mungkin bertanya,
Mengapa aku tak pernah katakan "cinta" ?
Mengapa aku tak pernah bilang "sayang" ?
Mengapa kita tak pernah berpegangan tangan ?
Atau sekedar bertukar pandang ?

Bagiku,
Wanita sangatlah suci.
Bukan barang dagangan yang layak dipegang, kemudian dibeli.
Wanita sangatlah mulia.
Bukan barang contoh untuk dirasa, kemudian tawar harga.

Bagiku,
Wanita punya potensi sholehah,
Yang harus dijaga oleh siapa saja, tak hanya kedua orang tua,
Wanita punya hati yang bersih,
Yang tak boleh ternodai oleh ikatan yang tak resmi.

Cintaku adalah bukti.
Cintaku adalah ujian.
Cintaku adalah proses.

Bagaimana aku mencintai Allah, dengan memuliakan wanita.
Bagaimana aku mencintai Rasulullah, dengan menjaga nasab umatnya.
Bagaimana aku mengamalkan ilmu, tak sekedar membaca atau membicarakannya.

Mari memohon kepada-Nya , dengan menjaga wajib kita.
Mari bermunajat kepada-Nya, di sepertiga malam kita.
Mari membaca dan bertanya, Bagaimana kita mengamalkannya.
Mari jaga dhahir dan bathin kita, tuk meraih Ridha dan Berkah-NYA.
Mari bersabar, halalkan segera.

Aku teguh memilihmu karena Allah.
Aku ikhlas engkau tolak karena Allah.
Karena aku menyempurnakan agamaku karena Allah.
Dan aku kembalikan semua, hanya kepada Allah.

Khitbah (lamaran) ku adalah bukti cintaku.
Ikhtiarku adalah bukti sayangku.
Tunduk pandanganku dan lumpuh ragaku adalah bukti aku menjagamu dan aku melakukan semua ini.
Adalah bukti aku ingin menggapai Ridha-NYA.
Bukti aku ingin mendapat syafaat Rasulku,
Bersamamu ...

SubhanAllah wabihamdihi Subhanakallahumma wabihamdika AsyaduAllahilaha illa Anta Astagfiruka wa'atubu Ilaik.

Semoga Bermanfaat.. Salam Ukhuwah Penuh Santun Ukhibukhum Fillah

Sumber fanpage

**By : Ukhti Azizah Sholehah Miftahul Mujahidah**

Orang Beriman Tidak Mengalami Kiamat

Kiamat merupakan hari yang sangat dahsyat di mana Allah subhaanahu wa ta’aala taqdirkan terjadinya kehancuran total seluruh alam atas kehendak-Nya sendiri. Allah subhaanahu wa ta’aala yang menciptakan s
egala sesuatu berhak dan tentunya Maha Kuasa untuk menghancurkan semuanya. Pada hari itu gunung-gunung akan diterbangkan seperti bulu yang dihambur-hamburkan. Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran. Bintang-bintang pada berjatuhan, unta-unta bunting ditinggalkan alias tidak diperdulikan, binatang-binatang liar dikumpulkan sedangkan lautan dipanaskan.

Sungguh, peristiwa berlangsungnya kiamat merupakan peristiwa yang sangat menakutkan dan menggoncangkan jiwa manusia. Bila kita cermati ayat-ayat Al-Qur’an yang menggambarkan peristiwa kiamat, maka kita akan segera melihat pemandangan yang sangat mengerikan. Kita tidak bisa bayangkan bagaimana manusia bisa selamat dari peristiwa tersebut. Dan memang, tidak ada yang bakal selamat dari kejadian kiamat. Hari tersebut merupakan puncak kehancuran alam raya dunia fana ini.

Berbagai kehancuran alam yang terjadi di masa lalu sepanjang sejarah manusia seringkali digambarkan Al-Qur’an sebagai bentuk azab Allah subhaanahu wa ta’aala kepada kaum-kaum terdahulu yang membangkang kepada para Nabi utusan Allah ’alaihimus-salaam. Oleh karenanya, peristiwa kiamat bisa dikatakan sebagai puncak azab bagi manusia yang tersisa di saat itu. Dan hal ini selaras dengan keterangan Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam dalam haditsnya di mana dikatakan bahwa peristiwa kiamat hanya menimpa orang-orang yang jahat.

عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ إِلَّا عَلَى شِرَارِ النَّاسِ

“Kiamat tidak akan berlangsung kecuali menimpa atas orang-orang yang paling jahat.” (HR Muslim 5243)

Lalu di mana keberadaan orang-orang beriman alias kaum muslimin saat kiamat terjadi? Berdasarkan hadits-hadits shohih, Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam mengatakan bahwa sebelum kiamat terjadi saat tanda-tanda besar mulai bermunculan, maka begitu sudah dekat sekali menjelang terjadinya kiamat Allah subhaanahu wa ta’aala akan mendatangkan sebuah angin sejuk yang menyebabkan setiap orang beriman menemui ajalnya saat tersentuh angin tersebut. Sebab Allah subhaanahu wa ta’aala tidak akan mengizinkan kiamat terjadi ketika masih ada kaum beriman di muka bumi walau seorangpun.

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ رِيحًا مِنْ الْيَمَنِ أَلْيَنَ مِنْ الْحَرِيرِ فَلَا تَدَعُ أَحَدًا فِي قَلْبِهِ قَالَ أَبُو عَلْقَمَةَ مِثْقَالُ حَبَّةٍ و قَالَ عَبْدُ الْعَزِيزِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ إِيمَانٍ إِلَّا قَبَضَتْهُ

”Sesungguhnya Allah subhaanahu wa ta’aala akan mengutus suatu angin yang lebih lembut dari sutera dari arah Yaman. Maka tidak seorangpun (karena angin tersebut) yang akan disisakan dari orang-orang yang masih ada iman walau seberat biji dzarrah kecuali akan dicabut ruhnya.” (HR Muslim 1098)

Setelah Allah subhaanahu wa ta’aala mencabut nyawa semua orang beriman, termasuk orang yang di dalam hatinya terdapat sedikit keimanan, Allah subhaanahu wa ta’aala mendatangkan kiamat sebagai balasan atas kekufuran dan kemusyrikan yang dilakukan manusia yang masih hidup di muka bumi. Demikianlah yang dijelaskan hadits Rasulullah Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam.

ثُمَّ يُرْسِلُ اللَّهُ رِيحًا بَارِدَةً مِنْ قِبَلِ الشَّأْمِ فَلَا يَبْقَى عَلَى وَجْهِ الْأَرْضِ أَحَدٌ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ خَيْرٍ أَوْ إِيمَانٍ إِلَّا قَبَضَتْهُ … فَيَبْقَى شِرَارُ النَّاسِ فِي خِفَّةِ الطَّيْرِ وَأَحْلَامِ السِّبَاعِ لَا يَعْرِفُونَ مَعْرُوفًا وَلَا يُنْكِرُونَ مُنْكَرًا فَيَتَمَثَّلُ لَهُمْ الشَّيْطَانُ فَيَقُولُ أَلَا تَسْتَجِيبُونَ فَيَقُولُونَ فَمَا تَأْمُرُنَا فَيَأْمُرُهُمْ بِعِبَادَةِ الْأَوْثَانِ وَهُمْ فِي ذَلِكَ دَارٌّ رِزْقُهُمْ حَسَنٌ عَيْشُهُمْ ثُمَّ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ

Rasulullah bersabda: “Kemudian Allah melepaskan angin dingin yang berhembus dari Syam. Maka tidak seorangpun dari manusia yang beriman kecuali dicabut nyawanya... sehingga yang tersisa hanya manusia jahat yang tidak memiliki keimanan. Mereka tidak mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk hingga syetan muncul dan berkata: ”Mengapa kalian tidak memenuhi seruanku saja?” Mereka menjawab: ”Apa yang kalian perintahkan pada kami?” Syetan memerintahkan kepada mereka untuk menyembah berhala. Maka merekapun mengikuti saran tersebut. Sedangkan mereka berada dalam kehidupan yang serba berkecukupan, kemudian ditiuplah sangkakala (hari kiamatpun datang).” (HR Muslim 14/175)

Maka, saudaraku, marilah kita menjaga ni’mat yang paling istimewa ini, yakni ni’mat iman dan Islam di dalam dada kita hingga akhir hayat tiba. Marilah kita beristiqomah dalam iman dan Islam, sebab kita tidak tahu kapan persisnya Allah subhaanahu wa ta’aala datangkan angin yang akan mencabut nyawa setiap mu’min tersebut. Tapi suatu hal yang pasti, marilah kita berdoa semoga ketika Allah subhaanahu wa ta’aala taqdirkan angin itu berhembus kita tidak termasuk yang dibiarkan hidup sehingga harus mengalami hari dahsyat kiamat.

اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ

“Ya Allah, yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku dalam ketaatan kepadaMu.” (HR Muslim 13/119)

Sumber : eramuslim.com/suara-langit/kehidupan-sejati/orang-beriman-tidak-mengalami-kiamat.htm

10 Pintu Setan dalam Menyesatkan Manusia

Saudaraku, ketahuilah bahwa hati adalah ibarat sebuah benteng. Setan sebagai musuh kita selalu ingin memasuki benteng tersebut. Setan senantiasa ingin memiliki dan menguasai benteng itu. Tidak mungkin benteng tersebut bisa terjaga selain adanya penjagaan yang ketat pada pintu-pintunya. Pintu-pintu tersebut tidak bisa terjaga kecuali jika seseorang mengetahui pintu-pintu tadi. Setan tidak bisa terusir dari pintu tersebut kecuali jika seseorang mengetahui cara setan memasukinya. Cara setan untuk masuk dan apa saja pintu-pintu tadi adalah sifat seorang hamba dan jumlahnya amatlah banyak. Pada saat ini kami akan menunjukkan pintu-pintu tersebut yang merupakan pintu terbesar yang setan biasa memasukinya. Semoga Allah memberikan kita pemahaman dalam permasalah ini.

Pintu pertama:

Ini adalah pintu terbesar yang akan dimasuki setan yaitu hasad (dengki) dan tamak. Jika seseorang begitu tamak pada sesuatu, ketamakan tersebut akan membutakan, membuat tuli dan menggelapkan cahaya kebenaran, sehingga orang seperti ini tidak lagi mengenal jalan masuknya setan. Begitu pula jika seseorang memiliki sifat hasad, setan akan menghias-hiasi sesuatu seolah-olah menjadi baik sehingga disukai oleh syahwat padahal hal tersebut adalah sesuatu yang mungkar.

Pintu kedua:

Ini juga adalah pintu terbesar yaitu marah. Ketahuilah, marah dapat merusak akal. Jika akal lemah, pada saat ini tentara setan akan melakukan serangan dan mereka akan menertawakan manusia. Jika kondisi kita seperti ini, minta perlindunganlah pada Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إذا غضب الرجل فقال : أعوذ بالله سكن غضبه

“Jika seseorang marah, lalu dia mengatakan: a’udzu billah (aku berlindung pada Allah), maka akan redamlah marahnya.” (As Silsilah Ash Shohihah no. 1376. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih)

Pintu ketiga:

Yaitu sangat suka menghias-hiasi tempat tinggal, pakaian dan segala perabot yang ada. Orang seperti ini sungguh akan sangat merugi karena umurnya hanya dihabiskan untuk tujuan ini.

Pintu keempat:

Yaitu kenyang karena telah menyantap banyak makanan. Keadaan seperti ini akan menguatkan syahwat dan melemahkan untuk melakukan ketaatan pada Allah. Kerugian lainnya akan dia dapatkan di akhirat sebagaimana dalam hadits:

فَإِنَّ أَكْثَرَهُمْ شِبَعًا فِى الدُّنْيَا أَطْوَلُهُمْ جُوعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Sesungguhnya orang yang lebih sering kenyang di dunia, dialah yang akan sering lapar di hari kiamat nanti.” (HR. Tirmidzi. Dalam As Silsilah Ash Shohihah, Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih)

Pintu kelima:

Yaitu tamak pada orang lain. Jika seseorang memiliki sifat seperti ini, maka dia akan berlebih-lebihan memuji orang tersebut padahal orang itu tidak memiliki sifat seperti yang ada pada pujiannya. Akhirnya, dia akan mencari muka di hadapannya, tidak mau memerintahkan orang yang disanjung tadi pada kebajikan dan tidak mau melarangnya dari kemungkaran.

Pinta keenam:

Yaitu sifat selalu tergesa-gesa dan tidak mau bersabar untuk perlahan-lahan. Padahal terdapat sebuah hadits dari Anas, di mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

التَّأَنيِّ مِنَ اللهِ وَ العُجْلَةُ مِنَ الشَّيْطَانِ

“Sifat perlahan-lahan (sabar) berasal dari Allah. Sedangkan sifat ingin tergesa-gesa itu berasal dari setan.” (Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Ya’la dalam musnadnya dan Baihaqi dalam Sunanul Qubro. Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shoghir mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Pintu ketujuh:

Yaitu cinta harta. Sifat seperti ini akan membuat berusaha mencari harta bagaimana pun caranya. Sifat ini akan membuat seseorang menjadi bakhil (kikir), takut miskin dan tidak mau melakukan kewajiban yang berkaitan dengan harta.

Pintu kedelapan:

Yaitu mengajak orang awam supaya ta’ashub (fanatik) pada madzhab atau golongan tertentu, tidak mau beramal selain dari yang diajarkan dalam madzhab atau golongannya.

Pintu kesembilan:

Yaitu mengajak orang awam untuk memikirkan hakekat (kaifiyah) dzat dan sifat Allah yang sulit digapai oleh akal mereka sehingga membuat mereka menjadi ragu dalam masalah paling urgen dalam agama ini yaitu masalah aqidah.

Pintu kesepuluh:

Yaitu selalu berburuk sangka terhadap muslim lainnya. Jika seseorang selalu berburuk sangka (bersu’uzhon) pada muslim lainnya, pasti dia akan selalu merendahkannya dan selalu merasa lebih baik darinya. Seharusnya seorang mukmin selalu mencari udzur dari saudaranya. Berbeda dengan orang munafik yang selalu mencari-cari ‘aib orang lain.

Semoga kita dapat mengetahui pintu-pintu ini dan semoga kita diberi taufik oleh Allah untuk menjauhinya.

Sumber : rumaysho.com/belajar-islam/manajemen-qolbu/1574-10-pintu-setan-dalam-menyesatkan-manusia.html

Rujukan: Mukhtashor Minhajul Qoshidin, Ibnu Qudamah Al Maqdisiy

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal


Gabung juga di halaman ini 

JOMBLO BUKAN NASIF TAPI PILIHAN

Ustadz Felix Siauw bilang::


1.> Lelaki yang berani ajak pacaran | Jangan heran bila ia selingkuh setelah nikah | sama-sama berani maksiat ke Allah kan?

2.> Lelaki yg berani pegang pegang tanpa ikatan nikah | jangan heran dia pegang pegang wanita lain setelah nikah | sama sama gak ada ikatan kan?

3.> Lelaki yg berani ucap sayang-kangen-cinta padahal belum akad | jangan heran itu juga diucapkan pada wanita lain setelah nikah | sama aja kan?

4.> Belum nikah aja dia sudah berani ajak maksiat | jangan heran setelah nikah maksiatnya nambah parah | karena kamu udah serahkan segalanya

5.> Saat kamu masih punya kehormatan aja dia enggak bisa hormati kamu | malah kamu serahkan kehormatan ke dia?

6.> Tangis enggak akan kembalikan masa depanmu | hanya memperburuk masa lalumu | kehormatan kau jadikan taruhan?

7.> #UdahPutusinAja, selagi masih sempat | selagi belum terjembab semakin dalam lebih baik pantaskan diri | sementara menyendiri | sampai yang halal mengakhiri


Gabung juga di halaman ini